Rabu, 30 September 2015

KESAKTIAN PANCASILA

HARI KESAKTIAN PANCASILA




Jakarta - Sejarawan UI Asvi Warman Adam mengkritisi peringatan hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Asvi melihat, penamaan hari kesaktian Pancasila itu guna mereduksi peran Soekarno sebagai pencetus ide lahirnya Pancasila.

" Peringatan Kesaktian Pancasila diadakan sejak 1966. Sejak 1970 peringatan hari lahir Pancasila (1 Juni) dilarang Kopkamtib. Ini bisa dilihat sebagai upaya mereduksi peran sejarah Bung Karno dan mengangkat peran Soeharto," jelas Asvi, Senin (28/9/2015). Jadi di masa Bung Karno yang lebih ditonjolkan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni, sedangkan pada era Soeharto yang lebih dimunculkan kesaktian Pancasila.

"Istilah kesaktian Pancasila tidak tepat. Kata kesaktian itu terkait kehebatan pendekar atau dukun," tambah dia.

Menurut Asvi, sebaiknya nama peringatan kesaktian Pancasila diganti menjadi hari peringatan tragedi nasional 1965. Artinya, tragedi nasional dalam sejarah yang tidak boleh terulang kembali.

"Jadi sebaiknya temanya menuju rekonsiliasi nasional yang bermartabat setelah prahara 1965," tambah dia.

Peringatan 1 Oktober bisa dilakukan dengan upacara di Istana atau di Kalibata di depan makam delapan pahlawan revolusi. "Dahulu sempat ada peringatan seperti ini, tidak dilakukan di lubang buaya," tutup dia. 
(aws/dra)

Jumat, 25 September 2015

Musik

Apabila anak remaja Anda bisa bermain alat musik, mereka dapat bergabung dan membentuk sebuah band. Ajari mereka untuk membuat musik yang membahagiakan dengan lirik yang membangun, bukan musik yang memancing kebencian atau kesedihan. Apabila anak remaja Anda lebih suka musik klasik, mereka dapat bergabung dengan orkestra remaja. Ajari juga anak remaja untuk memainkan dan menghargai alat musik tradisional warisan bangsa, seperti angklung, kolintang atau sasando. Apabila anak remaja Anda suka menyanyi, ajaklah mereka bergabung dengan kelompok paduan suara.
Apabila anak remaja Anda tidak bisa atau tidak berminat bermusik, Anda masih dapat membantu mereka mengenali dan menghargai karya musik berkualitas. Ajaklah mereka menghadiri konser musik atau drama musikal yang sering diadakan di pusat-pusat kebudayaan atau di kampus-kampus. Satu contoh bagus adalah mengajak anak remaja menyaksikan pertunjukan drama musikal 'Les Miserables'. Beberapa hari sebelum pertunjukan, Anda dapat belajar bersama anak remaja Anda tentang latar belakang drama musikal ini. Setelah pertunjukan, Anda dapat mengulas kembali dan menanyakan kesan-kesan yang anak remaja Anda peroleh dari pertunjukan itu. Dengan demikian, wawasan anak remaja Anda akan semakin terbuka terhadap karya musik berkualitas.
Masih banyak kegiatan positif yang menyenangkan yang dapat anak remaja Anda lakukan bersama teman-teman mereka. Mereka dapat ikut kelas menari tradisional atau modern. Mereka dapat belajar menggambar, melukis, atau memahat. Mereka dapat belajar berlakon untuk pertunjukan di sekolah. Mereka juga dapat belajar mencintai lingkungan sekitar dengan ikut kerja bakti membersihkan fasilitas umum atau menaman pohon di taman kota.
Anda sebagai orang tua hendaknya berkoordinasi dengan remaja Anda, sekolah, tempat peribadatan Anda, atau organisasi-organisasi terkait dalam merencanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan remaja yang positif tersebut di atas. Apa pun pilihan Anda bersama, pastikan anak remaja Anda bersenang-senang sambil belajar hal-hal positif ini.